ODYSSEY OF LIFE ....

ODYSSEY OF LIFE ....

review artikel

        THE COLORFUL LIFE OF CAPITAL’S CHAMPION
   Seligman
    (The Wall Street Journal – 2007)

Pertanyaan awal yang diajukan pada  artikel ini adalah why  is capitalism so wonderful?. Sistem kapitalis menciptakan kebiasaan indah berkaitan dengan selalu mengevaluasi fraud,  stock-option backdating, namun juga berbagai ketidakadilan  yang tidak disadari dan kerja-kerja kotor. Alasan lain mungkin adalah mungkin sistem memang benar-benar indah berkaitan dengan bagaimana sistem menciptakan kenaikan standar hidup. Schumpeter mengemukakan  dan menunjukkan bahwa sumber-sumber utama pertumbuhan pendapatan adalah “creative destruction” oleh para pengusaha. Mereka menciptakan produk-produk baru, teknik-teknik persaingan yang baru dan inovasi teknologi. Kekayaan perusahaan bersifat sementara, persaingan ketat membuat posisi perusahaan tidak pernah aman, manajer yang gagal dalam inovasi – seringkali adalah para manajer yang berpikir formula-formula yang diciptakan akan berhasil.  Schumpeter mengemukakan “standing on ground that is crumbling beneath their feet”. Bahkan Schumpeter mengatakan seorang innovator sesungguhnya adalah karakter yang penuh ketakutan, dimana para innovator selalu berhadapan dengan resiko-resiko keuangan, namun juga seorang dengan kemauan hebat untuk mengalahkan tantangan dan seorang dengan kemauan tinggi untuk membangun “empire”nya. Dengan menitikberatkan bawa berpetualangan dan mengalahkan tantangan adalah keinginan semua orang. Kemudian Schumpeter berulangkali menegaskan bahwa hal tersebut adalah bentuk dari pemikiran ekonomi konvensional. 
Schumpeter percaya bahwa ketidakseimbangan berkaitan dengan kelompok berpendapatan tertinggi adalah alasan bagaimana pengusaha terus berjuang untuk payoff-nya. Pada Phrophet of Innovation , Thomas K McCraw mengemukakan bahwa kehidupan pribadi Schumpeter lebih menarik dibanding pemikiran publiknya. Pada artikel ini Seligman bercerita mengenai rentetan kehidupan Schumpeter dari buku Phrophet of Innovation, berawal dari seorang sekretaris keuangan selanjutnya  memiliki kedudukan sebagai chairman dan prseiden direktur dapa korporasi bank swasta, hingga pada suatu ketika Schumpeter benar-benar jatuh seiring kolapsnya pasar saham di Vienna 1924, yang kemudian memaksa Schumpeter terjerat dalam hutang, namun dia berhasil memperoleh jaminan pinjaman  dan harus membayar hutang tersebut dan selanjutnya Schumpeter berhasil mengajar di Harvard. Kemudian kisah hidupnya yang lebih menyedihkan  ditandai lagi  melalui pertemuan Schumpeter dengan seorang wanita muda, menikah dan meninggal ketika melahirkan di tahun 1926, dan peristiwa tragis hidupnya dilanjutkan dengan wafatnya sang ibu. Sebaliknya, dalam kehidupan karirnya sebagai seorang professor di Harvad, kelasnya sangat popular , walaupun schumpeter tidak begitu diakui di kalangan teman sejawatnya. Hal ini disebabkan karena anggapan bahwa pemikirannya yang kurang sesuai dengan pemikiran Keynesian yang sedang naik daun pada masa itu dan pada 1948 dia terpilih menjadi presiden asosiasi ekonomi Amerika. Schumpeter. Buku  pertama Schumpeter yang sangat termasyur “Capitalism, Socialism and Democracy yang menggambarkan tentang pentingnya elite entrepreneur untuk perubahan dan pertumbuhan, untuk siklus bisnis, dan untuk keberlangsungan kapitalisme. Walaupun dia mempertanyakan keberlangsungan Kapitalis, namun Schumpeter menekankan bahwa kesuksesan adalah realitas ekonomi, dan merupakan ancaman sosial. Kapitalisme terletak pada bagaimana cara orang berpikir. Melalui pengurangan keputusan-keputusan yang berkait dengan biaya dan manfaat-manfaat yang diharapkan akan membangun kerangka kritis dari suatu pemikiran. Schumpeter menekankan bahwa dalam kehidupan akan selalu ada ketidakstabilan, dan perusakan otoritas sosial oleh berbagai institusi-institusi, dan pada akhirnya akan berbalik melawan.  
Seligman menutup artikelnya dengan memberikan contoh fenomena pada saat era protes perang Vietnam, dimana para elit kampus yang bisa disebut kelas menegah keatas memandang Amerika senagai “sick society” (masyarakat yang sakit). Berdasar pendapat Schumpeter, Seligman ingin mengatakan bahwa bagaimanapun tata kapitalis maupun tata demokrasi saat ini akan terus melahirkan sejumlah besar protes dan perlawanan dari pihak-pihak yang sebenarnya tidak mengetahui apa yang baik untuk mereka .

Review :
Buku  Thomas McCraw The Phrophet of Innovation tidak hanya menguraikan potret indah mengenai seorang Schumpeter namun juga membahas mengenai dua budaya politik ekonomi yang bertentangan selepas era 1870-an. The Phrophet of innovation juga mengemukakan mengenai  turbulansi kehidupan Schumpeter yang kemudian terkait dengan metapora seseorang Schumpeter dari seorang yang tumbuh di latarbelakng sosial menjadi seorang pendukung kapitalis. Pada cerita di The Phrophet of Innovation menceritakan mengenai dua tema utama yang menjiwai pemikiran-pemikiran Schumpeter yaitu: pertama, peran dari sejumlah kecil kaum superior sebagai sumber kreativitas; dan kedua, efek negatif dari kelompok mayoritas yang antipati terhadap klaim-klaim kaum kreatif minoritas. Schumpeter menjadikan tema kepemimpinan kreatif (creative leadership) sebagai isu sentral dalam konsepsinya tentang kapitalisme. Kreativitas sebagai inti Konsepsi Entrepreneurship Schumpeter. Dia telah memikirkan kreativitas, evolusi, dan individu-individu superior sebagai isu sentral dalam penjelasan sosio-saintifik beserta implikasi-implikasinya dan dalam penjelasan ilmu ekonomi.  
      
Dalam,  The Nature and Major Principles of Political Economy (1908) yang secara eksplisit menjelaskan elemen-elemen statis dan stabil dalam kapitalisme, dia menekankan bahwa kapitalisme pada faktanya dinamis dan selalu “berusaha” (dalam bahasa ilmiah disebut “kehendak kuasa”, “wille zur mucht” atau “kehendak untuk mendominasi”, “Heerenwillen”) dalam menjelaskan dinamismenya. The Theory of Economic Development, salah satu pendapat Schumpeter yang penting, yang selanjutnya merupakan landasan bagi teori pembangunannya, adalah keyakinannya bahwa sistem kapitalisme merupakan sistem yang paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Tetapi walaupun demikian, dalam jangka panjang Schumpeter memberikan ramalan yang sangat pesimistik mengenai proses pembangunan, yaitu sistem kapitalisme akhirnya akan mengalami keadaan tidak berkembang atau stagnation. Jadi pendapat Schumpeter tidak berbeda dengan pandangan  kebanyakan ahli ekonomi Klasik, yang juga meramalkan bahwa dalam jangka panjang proses pembangunan ekonomi akan mengalami keadaan yang demikian. Kemudian diceritakan pula Schumpeter tidak sependapat dengan pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik yang menganggap bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang bersifat gradual dan yang berjalan secara harmonis. Menurut pendapatnya pertambahan dalam pendapatan Negara dari masa ke masa perkembangannya sangat tidak stabil dan keadaannya ditentukan oleh besarnya kemungkinan untuk menjalankan pembentukan modal yang menguntungkan yang akan dilakukan oleh para pengusaha. Ketidakstabilan ini berarti bahwa dalam proses pembangunan ekonomi, kemakmuran dan depresi akan timbul secara silih berganti. Pada suatu masa tertentu perekonomian akan mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi dan pada masa lainnya pengangguran yang serius mungkin terjadi. Dan hal tersebut di tekankan oleh Schumpeter mengenai peran entrepreneur, Teori tentang kaum elite yang disebut entrepreneur tersebut didasarkan pada kontradiksi yang samar antara the mass and the elite. Baginya, kebanyakan agen ekonomi tersebut ditandai oleh kelemahan akan kompetensi dan keinginan. Kebanyakan orang cenderung melakukan bisnis harian biasanya dan cukup melakukan itu saja. Kebanyakan waktu orang tersebut berada pada tanah yang licin dan usaha untuk berdiri tegak menguras energi mereka dan menghilangkan keinginan mereka untuk eksplorasi lebih jauh, istilah Schumpeter yaitu  standing on ground that is crumbling beneath their feet.     
Unsur strategis dalam aktivitas Entrepreneur adalah inovasi, yaitu aplikasi dari ide-ide baru dalam tehnik dan organisasi yang Akan membawa perubahan-perubahan dalam fungsi produksi. Inovasi Akan mengerem siklus melingkar dari ekonomi stationer dan menghasilkan perkembangan ekonomi dengan posisi ekuilibrium baru pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi.   Yang ingin ditekankan dari pembahasan artikel mengenai Schumpeter adalah bahwa walau seorang Schumpeter sangat mendukung sistem kapitalis, namun memiliki prediksi yang pesimistik mengenai kapitalisme, melalui poin inovasi Schumpeter menyebutkan  sistem kapitalisme sebagai creative destruction. 
Keburukan dan kebusukan kapitalisme semakin terungkap di zaman komputerisasi. Sehingga revolusi komputer semakin membuka peluang bagi kehancuran ekonomi global dibawah panji kapitalisme. Nilai tukar mata uang mengembang, telah menyebabkan fluktuasi nilai tukar yang pada akhirnya menghasilkan uang yang tak nyata yang sedemikian besarnya. Sehingga dapat mengecam setiap negara yang dilanda spekulasi uang yang tak nyata itu.Uang itu tidak dihasilkan melalui aktivitas ekonomi seperti investasi, produksi, konsumsi, atau jasa perdagangan tapi didapatkan dari jual beli uang itu sendiri. Uang sewa yang tak nyata mempunyai mobilitas tinggi karena uang tersebut tidak menjalankan fungsi ekonomi nyata. Milyaran dolar dapat berpindah dari satu negara kenegara lain dengan tekanan tombol pada sebuah komputer oleh pialang uang. Selain itu, karena uang tidak berfungsi lagi dalam ekonomi riel dan tidak membiayai suatu investasi, uang tak nyata ini bergerak berdasarkan logika ekonomi dan rasionalitas, bahkan sangat rawan, mudah terganggu oleh desas – desus, friksi elite politik, atau kerusuhan yang tak terduga.  Orang-orang yang statis atau bertindak seperti kebanyakan orang tidak akan membawa perubahan. Investigasi empiris Schumpeter terhadap sesuatu di balik dinamika perubahan ekonomi membawanya ke tema “kreativitas dan inovasi “. Dan aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut adalah aktor superior yang jarang dan sedikit yang disebut “entrepeneur”. Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif yang akan mendobrak keseimbangan dan kejenuhan kehidupan untuk membawanya ke tingkat “akumulasi” yang tinggi. Entrepreneur mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang baru, (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Dobrakan dan dinamisasi yang ditimbulkan entrepreneur ternyata mendatangkan kompetitor dan Resentment (kemarahan) banyak orang yang berada dalam status quo. Ekonomi pun berangsur mengalami “deklinasi” atau kembali ke pola, ritme dan rutinitas nya yang biasa. Menurut Schumpeter hal ini sudah inheren dan tak perlu dikhawatirkan karena demikianlah entrepreneur bekerja memutarkan business cycle.Dibandingkan dengan konsepsi Kapitalisme Kreatif Bill Gates, yang berarti “sebuah pendekatan di mana pemerintah, sektor bisnis, dan kegiatan-kegiatan nirlaba, saling bekerjasama untuk memperluas jangkauan pasar, sehingga akan semakin banyak manusia yang memperoleh insentif (keuntungan),” maka konsepsi Schumpeter ini memiliki banyak kesamaan. Menggelembungkan pasar finansial adalah tindakan yang naif (untuk tidak mengatakan bodoh). Sudah saatnya pembangunan diarahkan ke infrastruktur sektor riil dan peningkatan kesejahteraan pubik dan masyarakat secara lebih luas dan massif.

achsani 2011

0 comments:

Post a Comment

mind were meant to sail and travel.....

mind were meant  to sail and travel.....
tulamben , bali - Indonesia

Pages